Kamis, 15 Maret 2012

POHON KENDAL

Pohon kendal atau Cordia dichotoma, merupakan tanaman semak (pohon kecil) yang mungkin mempunyai ikatan sejarah dengan kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Sehingga tidak mengherankan jika kabupaten tersebut menetapkan pohon ini sebagai flora identitas kabupatennya. Sayangnya tidak banyak yang mengenal pohon semak ini padahal bisa jadi dari pohon inilah nama kota Kendal berasal.

Kendal tanaman obat yang terlupakan
Kendal, tanaman obat yang terlupakan

Pohon kendal sebenarnya tumbuh tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Tumbuhan ini dikenal dengan berbagai nama yang berbeda seperti kendal (Jawa dan Bali), kendhal (Madura), teo-teo, Nunang (Melayu), Nunang (Sumatera Barat), Kai Nunak (Rote), Tatasinunang (Timor), Toteolo (Halmahera), Lantolo (Gorontalo), dan Cena (Bugis).
Diskripsi dan Persebaran.
Kendal merupakan tanaman semak (pohon kecil) dengan daun berseling berbentuk lonjong hingga bulat telur dan berwarna hijau. Ujung daun dan batang daun meruncing atau lancip hingga membulat dengan tepi agak berombak.
Bunga kendal berupa bunga majemuk yang terdapat di ketiak daun. Warna bunga mulai putih kekuningan hingga hijau. Buahnya berbentuk bulat telur berwarna putih kekuningan hingga orange dan menjadi berwarna merah muda ketika matang. Buah kendal berukuran kecil dengan panjang sekitar 0,5-1,5 cm.
Selain di Indonesia pohon kendal juga dapat ditemukan mulai dari India, China bagian selatan, Asia Tenggara, Australia, hingga Kaledonia Baru. Kendal (Cordia dichotoma) tumbuh di bukit-bukit pantai, di pinggir hutan bakau, juga di hutan terbuka, belukar dan savana. Semak yang menjadi flora identitas Kabupaten Kendal ini dapat tumbuh sampai ketinggian 500 m dpl. Bahkan jika dibudidayakan mampu hidup hingga ketinggian 1500 m dpl, sebagai pohon tepi jalan.
Khasiat dan Manfaat.
Di Indonesia hampir semua bagian dari Kendal (Cordia dichotoma) digunakan sebagai obat.
Kulit batang, daun dan buah kendal mengandung saponim, di samping itu kulit batang dan daunnya juga mengandung flavonoida dan tanin, sedang buahnya mengandung polifenol.
Rebusan kulitnya dapat sebagai obat diare, demam disentri, sakit kepala, sakit perut dan sebagai tonik. Juga berguna setelah proses kelahiran.
Kulitnya dalam kondisi lembab dipakai sebagai obat luar bisul, bengkak-bengkak dan tumor. Kulit kendal ini jika diusapkan pada gigi berkhasiat memperkuat gigi.
Tumbukan daun kendal dapat dipakai sebagai kompres untuk meringankan migren, inflamasi dan bengkak-bengkak.
Buahnya yang berlendir mempunyai manfaat untuk mengobati batuk, sesak nafas, sakit rahim dan uretra. Bijinya jika dilumatkan dan dicampur dengan minyak mempunyai khasiat mengobati kadas.
Selain sebagai obat, daunnya sering dimanfaatkan untuk membungkus ikan sebelum dimasak, bahkan di Myanmar daun kendal digunakan sebagai pembungkus cerutu. Buahnya juga dapat dimakan langsung. Selain itu, kendal menjadi penyedia pakan ternak berkualitas tinggi sepanjang tahun.

Saya lahir dan besar di kabupaten Kendal, dan sampai sekarang saya sendiri belum pernah melihat secara langsung tanaman ini. Namun saya yakin pohon kendal yang ditetapkan menjadi flora identitas kabupaten Kendal ini merupakan salah satu ‘mutira terpendam’ kekayaan hayati Indonesia utamanya dalam tanaman obat.

Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Plantae; Filum: Tracheophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Lamiales; Famili: Boraginaceae; Genus: Cordia; Spesies: Cordia dichotoma. Sinonim: Cordia obliqua, Cordia myxa, Cordia bantamensis. Nama Indonesia: Kendal.

Referensi:
  • en.wikipedia.org/wiki/Cordia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar